Dunia atau Akhirat ?

Sudah Seberapa Siap Bekalmu untuk Akhiratmu ?


Lokasi : Masjid Istiqlal (Jakarta)
Sahabat yang dirahmati Allah SWT.

Betapa banyak diantara manusia yang lupa daratan, betapa ramai manusia menjadi ingkar, betapa ramai manusia menjadi tidak bersyukur, betapa ramai manusia yang durhaka dan berkhianat.

Mereka melupakan tujuan sebenarnya ketika hidup didunia dan hanya mengejar kenikmatan dunia. Mereka tidak sadar bahwasannya dunia yang mereka kejar akan berakhir. Dunia yang sebenarnya tempat untuk mempersiapkan bekal kehidupan akhirat kini menjadi sia-sia, dunia yang diutamakan dan akhirat yang dinomor duakan.

Surah Ash-Shura, Verse 20 :

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ

"Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat."

Hikmah yang terkandung dalam QS.Ash-Shura, 20 adalah :
  1. Prinsip dasar Islam adalah berbuat dan bekerja untuk kehidupan dunia dan akhirat.
  2. Orang yang mendahulukan kepentingan akhirat lebih utama daripada orang yang mendahulukan kepentingan dunia.
Perumpaan lain diibaratkan dengan ayat diatas adalah dengan membandingkan antara padi dan rumput. Ketika kita menanam padi, sudah pasti akan tumbuh rumput disekitar padi yang kita tanam. Tetapi sebaliknya, jika kita menanam rumput, mustahil atau tidak akan mungkin akan tumbuh padi disekitar rumput yang kita tanam.

Begitupula dengan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Jika kita dalam hidup ini hanya mementingkan kehidupan dunia maka yang akan kita dapatkan hanyalah sedikit saja keuntungan dari kehidupan dunia ini. Akan tetapi jika kita memfokuskan diri untuk kepentingan akhirat, maka bukan hanya keuntungan akhirat saja yang akan kita dapatkan, tetapi keuntungan kehidupan duniapun akan kita dapatkan.

Oleh karena itu...

Apa yang sudah kita perbuat untuk kehidupan akhirat kita ?

Sudah sangat siap atau malah belum siap sama sekali ?

kalau belum siap, apa hal yang membuatmu menjadi terbengkalai untuk menyipkan bekalmu kelak ?

Apakah dunia ? atau harta ? atau bahkan wanita ?

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwasannya kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang sementara, kehidupan yang isinya hanyalah main-main dan senda gurau belaka.

Surah Al-Anaam, Verse 32:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ


"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"

Surah Al-Anaam, Verse 32:


وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ


"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"

Surah Muhammad, Verse 36:

إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِن تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ


"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu."

Kehidupan didunia merupakan permainan dan senda gurau. Adakalnya kita berada dijalur kemenangan ada pula kita berada dijalur kekalahan. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, susahnya merupakan kesengsaraan sementara.

Untuk itu, marilah kita berfikir ulang, kita renungkan kembali, apakah selama kita hidup di dunia ini kita lebih mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat atau malah kita terbengkalai dengan kehidupan dunia.

Ketahuilah wahai saudara-saudariku, bahwasannya tamu terdekat dan terakhir kita adalah maut. Maut datang kepada siapa saja dan kapan saja, tidak melihat sesorang itu masih  muda atau sudah tua.

Untuk itu, saya mengajak khususnya untuk diri saya sendiri dan umumnya kepada pembaca sekalian, supaya kita lebih fokus dan semangat lagi dalam mempersiapkan bekal kehidupan akhirat kita.

Think Again.

Muhasabah Diri

Lebih Banyak Perbuatan Dosa atau Perbuatan Pahala ?


Entah sudah berapa lama membuat malaikat disisi kiri bekerja lebih sering, daripada malaikat yang berada disisi kanan. Kemaksiatan terus dilakukan tanpa mempedulikan bagaimana akibat yang akan ditimbulkan.

Entah sudah berapa kali mengucap kata taubat, tapi hanya sekejap di ingat, kemudian diualngi lagi dan lagi. Sebenarnya diri ini sadar dan mengerti akan perbuatan dosa yang telah dilalui, namun mengapa sulit sekali untuk ditinggali.

Entah sampai kapan akan terus mendzolimi diri ini. Melakukan suatu dosa yang sudah jelas diketahui larangan dan azabnya.

Entah mengapa selalu ingin menampakkan diri ini suci dihadapan manusia, namun menghinakan dihadapan-Nya. Melakukan segala cara supaya dipandang hebat dan berhasil, namun tanpa disadari itu semua yang hanya akan menyeretnya kedalam neraka.

Apa kalian belum tahu, atau bahkan belum mengerti tentang semua ini...

Kemaksiatan dilakukan secara terang-terangan baik melalui pacaran maupun hal buruk lainnya.

Larangannya sudah jelas, namun kenapa masih terus langgar ?

Ataukah kalian malu jika harus terus berada dalam kesendirian ?

Bukankah kebersamaan dalam pacaran merupakan suatu jalan kemaksiatan.

Bukankah kemaksiatan akan menyeretmu kedalam suatu jalan kesesatan.

Bukankah kesesatan akan membawamu kedalam suatu jalan kehinaan.

Dan... Bukankah kehinaan akan mendorongmu kedalam jahannam.

Sadarlah wahai saudara dan saudariku...

Perintahnya sudah jelas, kenapa tidak dilakukan ?

Bukankah kesendirian dalam masa penantian merupakan suatu tuntunan.

Bukankah tuntunan itu yang seharusnya dilakukan, bukannya malah ditinggalkan.

Berpikirlah ulang wahai saudara dan saudariku...

Yaa Rabbi... Sejatinya Engkaulah yang maha membolak balikan hati, teguhkanlah hati kami ini atas agama-MU.

Ampunilah semua kesalahan kami Yaa Allah, baik yang kami berbuat secara disengaja maupun secara tidak disengaja.

Tunjukilah kami jalan lurusmu Yaa Allah.

Permudahkanlah kami dalam menjalankan segala perintahmu Yaa Allah.

Perkuatkanlah iman kami dalam menjauhi segala laranganmu Yaa Allah.

Hanya kepadamu kami meminta dan hanya kepadamulah kami memohon pertolongan.


Think Again.

Apa sih itu PJ ?

Menjadi Pejuang Jomblo bukan Peminta Pajak Jadian


Zaman sekarang memang aneh, banyak sekali perubahan yang menjerumuskan kepada kemaksiatan.

Salah satunya adalah Pacaran. Pacaran bukanlah hal yang aneh lagi di kalangan remaja-remaji Muslim, bahkan sudah banyak remaja-remaji muslim yang terjebak dengan perbuatan pacaran.

Bahkan yang lebih tragis lagi, pacaran sudah dianggap seperti suatu budaya yang diwajibkan.

Bagaimana tidak ?

Banyak sekali remaja-remaji yang melakukannya, bahkan tidak jarang diantara mereka melakukan perkelahian hanya untuk berebutan pasangan yang di minatinya.

Namun bukan itu yang akan saya bahas pada kesemempatan kali ini, tetapi saya akan membahas tentang apa itu "PJ."

sempat saya bingung tentang apa itu "PJ." Sepertinya kata itu sudah menjadi populer di kalangan remaja dan membuat saya penasaran untuk mencari tahu apa itu "PJ" yang sebenarnya.

Usut demi usut, akhirnya saya mengetahui juga tentang apa arti dari kata "PJ"

Ternyata "PJ" adalah "Pajak Jadian."
Sempat bertanya-tanya, apa yah maksudnya "Pajak Jadian itu ?"

Ternyata Pajak Jadian itu adalah suatu pajak yang di keluarkan oleh mereka yang baru saja berpacaran yang diberikan kepada teman dekatnya atau teman yang meminta pajak itu sendiri.

Jelas itu merupakan suatu hal yang aneh bahkan suatu hal yang di larang oleh agama.

Mereka yang meminta Pajak Jadian dari temannya yang berpacaran, secara tidak langsung sudah mendukung perbuatan maksiat itu di tegakkan. Oleh itu saya mengajak untuk merubah pengertian "PJ" itu sendiri.

Di rubah menjadi apa ?

Kita rubah PJ yang sebelumnya berarti Pajak Jadian menjadi Pejuang Jomblo.

Jadi... Jika kita melihat teman atau kerabat kita atau siapa saja yang melakukan perbuatan pacaran, segeralah kita menjadi Pejuang Jomblo. Tujuannya adalah kita mengingatkan mereka yang berpacaran akan akibat dan bahayanya perbuatan pacaran.

Kenapa hal ini yang di pilih ?

Hal ini di pilih karena bukankah manusia yang baik itu yang selalu mengajak temannya kepada jalan kebaikan, manusia yang selalu mengingatkan temannya ketika salah.

Think Again

Kisah Perjuangan Saya Masuk Perguruan Tinggi Bersama Zenius

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Sebelumnya perkenalkan terlebih dahlu nama saya Fakhri Abdullah Rosyid, saya lulusan dari MA Negeri Tangerang tahun 2015.

Berhubung ada perlombaan menulis dari Zenius dengan tema “Kisah Perjuangan Masuk Perguruan Tinggi Bersama Zenius ."

Maka saya Fakhri Abdullah Rosyid akan bercerita tentang perjuangan saya untuk bisa masuk ke perguruan tinggi yang di inginkan dengan program studi yang di cita-citakan.

Sebelum saya bercerita tentang perjuangan saya masuk perguruan tinggi, saya akan menjelaskan dahulu bagaimana saya bisa mengenal Produk Zenius ini. Saya mengenal prroduk Zenius dari internet baik itu facebook maupu twitter. Hal yang pertama saya pikirkan ketika mengenal Zenius adalah saya sangat tertarik, saya selalu menonton video-video pembelajaran yang ada di Zenius, namun hanya beberapa video saja yang bisa saya tonton, ini dikarenakan saya belum memiliki Voucer Zenius.

Dari sinilah ada keinginan saya untuk membeli produk Zenius tujuannya agar saya bisa mengakses seluruh video yang ada di Zenius. Kemudian saya mulai mengecek produk Zenius melalui Gramedia, di daerah Tangerang ini sudah ada Gramedia yang menyediaka produk Zenius. Saya bersama teman saya Andri Armaenah ketika pergi ke Gramedia mulai menanyakan semua produk Zenius yang tersedia, mulai dari harga dan sebagainya.

Namun karena waktu itu saya tidak membawa uang banyak, saya belum kesampaian untuk membeli Produk Zenius. Kemudian saya berpikir-pikir bagaimana saya bisa membeli semua produk Zenius ini dengan uang terbatas yang saya miliki. Kemudian ide cemerlangpun muncul dalam pikiran saya. Saya memutuskan untuk megajak sekitar 10 rekan saya agar patungan uang untuk membeli produk zenius ini. Setelah rekan-rekan saya jelaskan tentang produk zenius ini, ternyata merekapun tertarik dan menyetujui keinginan saya agar bisa membeli produk zenius ini secara patungan.


Setelah membeli produk zenius, saya bersama rekan-rekan saya selalu belajar bersama secara rutin. Dan hasilnya luar biasa, bisa mendongkrak ranking saya di kelas hehe Alhamdulillah.

Oke langsung saja yah ke cerita intinya yaitu perjuangan saya masuk perguruan tinggi yang diinginkan dengan program studi yang di cita-citakan.

 Tahap pertama perjuangan saya untuk bisa masuk perguruan tinggi di mulai dari jalur SNMPTN.


Saya sangat berharap sekali lolos di jalur SNMPTN. kenapa ? karena semenjak saya belajar dengan Zenius nilai rapor saya sangat bagus bahkan bisa mendongkrak peringkat saya di kelas. singkat cerita saya juga terpilih untuk mewakili sekolah untuk ajang olimpiade fisika, namun hasilnya masih nihil. Dijalur SNMPTN ini pula saya cantumkan sertifikat Olimpiade. Namun setelah pengumuman hasilnya adalah "Saya Tidak Lolos SNMPTN 2015". Begitu kecewa sekali saya, namun saya tidak patah semangat sampai disini. karena saya masih memiliki Allah, Orang Tua, dan Teman yang selalu memotivasi saya.

Tahap kedua perjuangan saya untuk bisa masuk perguruan tinggi adalah melalui jalur SPAN-PTKIN.


Sama seperti jalur yang pertama saya sangat berharap bisa lolos, karena nilai rapor saya yang memuaskan dan saya bersekolah di Madrasah. Namun hasilnya saya tidak lolos juga.


Perjuangan saya tidak berhenti sampai sini, karena mendapatkan informasi dari kaka kelas saya tentang Perguruan Tinggi Politeknik Gajah Tunggal, maka saya mencoba untuk mengikuti segala macam test agar bisa di terima di Politeknik Gajah Tunggal.

Berikut ini jadwal PMB Politeknik Gajah Tunggal :

Tahap pertama Tes Administrasi saya dinyatakan lolos
Tahap kedua Tes Tulis saya dinyatakan lolos (efek belajar dengan Zenius hehe)
Sempat ragu, apakah saya akan mengikuti tahap selanjutnya atau tidak, hal ini dikarenakan pada Tanggal 8 Juni saya tes fisik, sedangkan besok harinya tanggal 9 Juni saya harus Tes SBMPTN, namun semua ini saya jalani begitu saja dengan harapan bisa lolos di semua tempat.

Tahap ketiga Tes Anatomo dan Samapta saya dinyatakan lolos.
Alhamdulillah saya dinyatakan lolos, dan  saya semakin yakin bisa di terima di Politeknik Gajah Tunggal.

Tes keempat Tes Interview saya dinyatakan lolos.

Namun pada Tes yang kelima yaitu tes Pisikotes saya dinyatakan tidak lolos dan pupus juga harapan saya untuk bisa di terima di Politeknik Gajah Tunggal.

Namun perjuangan saya tidak sampai disini, saya mengikuti Tes SBMPTN.

Tapi hasil dari tes SBMPTN pun tidak bisa menghantarkan saya lolos (mungkin efek tidak belajar dengan zenius dan kecapaian karena tes Anatomo dan Samapta di Politeknik Gajah Tunggal)


Perjuangn saya tidak berhenti sampai disini, karena mendaoat informasi dari teman saya tentang Politeknik Kesehatan Jakarta 2, maka sayapun mendaftarkan diri untuk bisa mengikuti segala tesnya.



 Namun hasilnya pun saya masih gagal, saya dinyatakan tidak lolos.

Lima perjuangan sudah saya lalui, namun hasilnya masih nihil. sempat frustasi untuik tidak berkuliah di tahun ini, namun orang tua selalu memberikan saya semangat agar bisa berkuliah di tahun ini. orang tua mulai menawarkan agar saya mengikuti jalur Ujian Mandiri, namun saya tidak mau, saya takut tidak lolos lagi.

Akhirnya setelah saya mencari informasi dari Internet tentang Perguruan Tinggi, saya sangat tertarik untuk daftar di Universitas Muhammadiyah Prod Dr Hamka.

Tidak lama kemudian saya mencoba untuk mendaftar di Universitas Muhammadiyah Prod Dr Hamka (UHAMKA). Dan alhamdulillah saya di terima di Perguruan Tinggi tersebut tanpa jalur tes, ini dikarenakan nilai rata-rata rapor saya di atas 80 (efek belajar dengan Zenius hehe).


Saya di terima di UHAMKA dengan mengambil Program Studi yang saya ingikan sejak dahulu yaitu Pendidikan Fisika.

Terimakasih Zenius atas metode pembelajarannya selama ini, mungkin saya tidak di terima melalui lima jalur di atas namun berkat Allah dan usaha belajar yang maksimal melalui Zenius, membuat nilai rapor saya sangat baik dan bisa mengantarkan saya mewakili sekolah untuk perlombaan olimpiade Fisika serta saya di terima di UHAMKA tanpa jalur tes.

Sebelum saya mengenal Zenius, metode pembelajaran saya adalah seperti ini.


Saya belajar dari berbagai macam buku dan soal-soal latihan yang menurut saya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memahaminya.

Namun setelah saya kenal Zenius metode pembelajaran saya berubah drastis, dan hasilnya pun sangat memuaskan.






Mungkin ini yang bisa saya ceritakan tentang perjuangan saya masuk Perguruan Tinggi. Dan jika Allah berkenan agar saya memenangkan lomba ini, saya ingin sekali mendapatkan buku dari Zenius yang berjudul "The Grand Design by S.Hawking & L.Mlodinow". 



Saya memiluh Program Studi Pendidikan Fisika dan saya ingin sekali mendapatkan hadiah buku itu untuk menambah referensi bacaan saya.

Semoga Allah memperkenankan saya agar bisa mendapatkan buku itu Aamiin.

Singkat cerita saya ini termasuk orang yang suka menulis, maka dari itu jika berkenan mampirlah ke blog saya yang lain "Belajar dan Mengajar"

Sekian dari saya.

Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Protista

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Protista


Protista merupakan kingdom tersendiri pada sistem klasifikasi 5 kingdom. Protista tidak termasuk kedalam kelompok hewan (animalia), tumbuhan (plantae), dan jamur (fungi).

Protista merupakan kelompok makhluk hidup dengan ciri :
  • Berifat eukariotik, yaitu memiliki bahan ini yang tidak diselubungi membran.
  • Tidak dapat digolongkan ke dalam kelompok tumbuhan, hewan, dan jamur.
  • Sebagian besar anggotanya uniseluler, namun ada juga yang multiseluler.
  • Sebagian besar protista hidup bebas diperairan, tetapi ada juga yang melekat di dasar perairan.
  • Protista juga dapat hidup di tanah, daratan yang lembab, atau hidup sebagai parasit pada makhluk hidup.
Organisme protista memiliki sifat yang berbeda dalam mendapatkan makanannya, ada yang autotrof (mampu membuat makanan sendiri), heterotrof (mengambil makanan dari lingkungan sekitarnya), saprofit dan parasit (mencerna makanan dari luar sel, kemudian menyerap sari-sarinnya).

A. Macam - Macam Protista

Protista dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (algae), dan protista mirip jamur. 

Berikut penjelasan mengenai 3 kelompok protista,

1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)

 Memiliki ciri-ciri :
  •  Eukariotik dan uniseluler
  • Ukuran tubuh mulai 0,01-0,5 mm
  • Bentuknya bervariasi ; bulat, oval, atau memanjang
  • Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia, atau tanpa alat gerak
  • Cara mendapatkan makanan ; holozoik, holofitik, saprofit, dan sporozoik
  • Cara hidupnya ; mutualisme, komensalisme, dan parasitisme
  • Habitatnya ditempat-tempat berair
2. Protista Mirip Tumbuhan (Algae)


Protista mirip tumbuhan tersebar diperairan, baik air laut maupun air tawar. Bentuk dan ukuran tubh algae beragam, ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler. Algae memiliki pigmen fotosistesis sehingga dapat membuat makanannya sendiri. Berdasarkan pigmen fotosintesis yang dikandungnya algae dibagi menjadi 7 filum, yaitu ;
- Euglenophyta
- Chrysophyta
- Bacillariophyta
- Dinoflagellata (Phyrophyta)
- Rhodophyta
- Phaeophyta
- Chlorophyta

3. Protista Mirip Jamur


 Protista mirip jamur dimasukkan kedalam protsita karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan jamur sesungghnya. Struktur molekul membran selnya mirip dengan algae, dan gerakan pada fase vegetatifnya mirip dengan amoeba. Protista mirip jamur dibagi menjadi 3 filum, yaitu ;
- Myxomycota
- Acrasiomycota
- Oomycota


B. Peran Protista

- Peran yang menguntungkan


- Peran yang merugikan

 Sekian yang bisa saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Tata Cara I'tidal

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Tata Cara I'tidal


Pengertian 

I’tidal adalah posisi dimana setelah selesai ruku', kita bangkit dari ruku' dengan mengangkat dua tangan hingga sejajar dengan dua bahu/telinga sambil mengucapkan Sami'alloohu liman hamidah. Kemudian disusul dengan membaca Robbanaa wa lakal-hamdu, atau bacaan i'tidal yang lain, sehingga berdiri tegak dan setiap tulang kembali ke tempatnya.

Bagaimanakah cara I’tidal yang benar ?
‘Ulama berbeda pendapat tentang cara I’tidal, apakah tangan kembali bersedekap sebagaimana sebelum ruku’, atau tangan dilepas sebagaimana sebelum shalat. Dalam hal ini terjadi 2 pendapat.

Pendapat pertama,
Orang yang shalat, setelah bangkit dari ruku’ lalu I’tidal, tangan harus bersedekap sebagaimana keadaan sebelum ruku’. Mereka mengetengahkan alasan sebagai berikut :



Dari hadits shahih ini ada petunjuk disyariatkannya bagi orang yang shalat supaya meletakkan tangan kanan pada tangan kirinya ketika berdiri, baik sebelum ruku’ maupun sesudahnya. Karena Sahl bin Sa’ad mengkhabarkan bahwa orang-orang (para shahabat) diperintahkan oleh Nabi SAW bahwa seseorang agar meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya di dalam shalat. Dan telah dimengerti bahwasanya hadits menjelaskan agar orang yang shalat dalam keadaan ruku’ ia meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua lututnya, dalam keadaan sujud ia meletakkan kedua telapak tangannya pada bumi (tempat sujud) sejajar dengan kedua bahunya atau telinganya, dalam keadaan duduk antara dua sujud dan dalam tasyahhud ia meletakkan tangannya pada kedua paha dan lututnya, semuanya itu dengan dalil masing-masing secara terperinci. Dengan demikian dapatlah dimengerti bahwasanya maksud dalam hadits riwayat Sahl bin Sa’ad dan Wail bin Hujr itu adalah disyari’atkan bagi orang yang shalat ketika berdiri dalam shalat agar meletakkan tangan kanan pada tangan kirinya (bersedekap), sama saja baik ketika berdiri sebelum ruku’ maupun sesudahnya. Karena tidak ada riwayat dari Nabi SAW yang membedakan antara keduanya, oleh karena itu barangsiapa membedakan keduanya haruslah ia tunjukkan dalilnya.

Jadi maksud perintah bersedekap dalam shalat itu, yang mestinya tetap dikerjakan selama di dalam shalat, ternyata ditujukan hanya ketika berdiri saja. Pemalingan ini karena adanya dalil lain, yaitu dalil perincian tentang meletakkan telapak tangan ketika ruku’, sujud, duduk antara dua sujud, dan duduk tasyahhud. Dengan demikian maksud disyari’atkannya bersedekap dalam shalat pada hadits Bukhari dan lainnya itu adalah tidak dari awwal sampai akhir harus bersedekap, tetapi ditujukan hanya pada waktu berdiri saja sebagaimana riwayat Nasaiy di atas.

Orang yang shalatnya mencontoh Nabi SAW mesti bersedekap. Ia tidak akan melepaskan sedekap kecuali untuk mengerjakan dalil yang khusus. Pengertian berdiri dalam shalat ini umum, meliputi berdiri sebelum dan sesudah ruku’. Keumuman ini tetap terpakai selama tidak ada yang mengkhususkannya.

Mereka yang tidak mau melakukan tanpa memiliki alasan, berarti tidak mencontoh shalatnya Nabi SAW. Karena berdiri dalam shalat ada dua macam, yaitu sebelum dan sesudah ruku’, maka pada kedua tempat itu mesti bersedekap.

Tambahan :
Disamping dalil umum wajibnya meletakkan tangan kanan pada tangan kiri di dada ketika berdiri dalam shalat, adanya sedekap juga disimpulkan dari riwayat berikut ini.

Ucapan Wail bin Hujr dalam hadits tersebut “roaituhu mumsikan biyamiinihi ‘alaa syimaalihi”, merupakan petunjuk yang sangat jelas, bahwa setelah bangkit dari ruku’ (ketika berdiri I’tidal), tanngan kanan berada di atas tangan kiri, dan tentu saja letaknya di dada, karena ada riwayat lain yang menerangkan demikian, sebagaimana berikut ini :


Riwayat yang terakhir inipun cukup terang menjelaskan bahwa ketika bangkit dari ruku’ beliau mengangkat kedua tangannya dan kemudian meletakkan kedua telapak tangannya.

Meskipun pada riwayat ini tidak dijelaskan dimana kedua telapak tangannya diletakkan, tetapi riwayat lain (sebagaimana yang tersebut diatas) menerangkan bahwa yang dimaksud adalah di dada. Adapun waktunya setelah bangkit dari ruku’, yaitu ketika berdiri I’tidal.

Mudah-mudahan dengan beberapa riwayat tersebut di atas cukup meyakinkan kita terhadap kebenaran sedekap pada waktu berdiri I’tidal.
Demikianlah alasan yang diketengahkan oleh pendapat pertama.

Pendapat kedua, 
Orang yang shalat, setelah bangkit dari ruku’ lalu I’tidal, tangan dilepas sebagaimana sebelum shalat. Alasannya sebagai berikut :


Hadits hadits yang menerangkan tentang bersedekap pada saat berdiri dalam shalat itu adalah pernyataan umum, tetapi yang dimaksud adalah khusus (yaitu setelah takbiratul ihram, sampai sebelum ruku’). Hadits berikut ini menunjukkan kekhususan itu.


Di dalam hadits ini jelas bahwa Nabi SAW meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya (bersedekap) itu beliau lakukan setelah takbiratul ihram sampai akan ruku’. Dan setelah ruku’ tidak ada keterangan beliau kembali bersedekap.

Jadi, orang yang shalat, ketika I’tidal tangannya tidak bersedekap, tetapi dilepas, karena tidak ada hadits yang jelas-jelas menunjukkan bahwa Nabi SAW bersedekap ketika I’tidal, sedangkan dalam hal ibadah kita hanya sekedar mengikut kepada contoh dari Nabi SAW.

Penjelasan :
Kami sependapat dengan pendapat kedua, dengan alasan sebagaimana yang telah diketengahkan di atas, dan dengan tambahan keterangan sebagai berikut :

Hadits riwayat Ahmad (yang pertama pada tambahan) yang dipakai alasan pendapat pertama, kalau dipotong seperti itu, maka seolah-olah benar bahwa Nabi SAW setelah bangkit dari ruku’ kemudian beliau bersedekap. Padahal tidak demikian, tetapi di situ Wail bin Hujr setelah melihat shalat Nabi SAW lalu dia menerangkan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari takbiratul ihram sampai attahiyyat. Hadits tersebut lengkapnya sebagai berikut :


Dalam hadits ini Wail bin Hujr menerangkan bahwa Nabi SAW bersedekap di dalam shalat, tetapi tidak menerangkan bahwa beliau bersedekap ketika I’tidal.


Adapun hadits riwayat Ahmad (yang kedua pada tambahan), itupun maksudnya bukanlah Nabi SAW setelah ruku’ lalu bersedekap, tetapi maksudnya di situ Wail bin Hujr menerangkan bahwa Nabi SAW ketika shalat beliau meletakkan kedua telapak tangannya ketika sujud. Bahkan hadits itu sama sekali tidak menerangkan tentang bersedekap. Hadits tersebut lengkapnya sebagai berikut :


Di dalam hadits ini bahkan sama sekali tidak menerangkan tentang bersedekap. Adapun arti “wa wadlo’a kaffaihi” itu artinya beliau meletakkan kedua telapak tangannya (di waktu sujud). Mengartikan yang demikian ini sesuai dengan hadits di bawah ini :


Demikian alasan-alasan yang dapat kami kemukakan. Walloohu a’lam.

sumber brosur : http://www.mta.or.id/

Cara mengunggah kartu peserta SNMPTN

Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang bagaimana cara mengunduh kartu pendaftaran SNMPTN. Untuk mengetahui lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut.

Sebelum anda mengunduh, pastikan anda telah mendaftar dan memfinalisasi data SNMPTN anda. Jika itu telah dilakukan anda sudah bisa memulai mengunduh Kartu Pendaftaran SNMPN, dengan cara sebagai berikut,

1. Masuk kehalaman resmi SNMPTN di www.snmptn.ac.id

2. Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut,


3. Jika anda adalah seorang siswa, maka klik halaman siswa dan akan muncul tampilan seperti berikut,


4. Setelah itu masukan NISN dan Password yang anda miliki, maka akan muncul tampilan sebagai berikut,


5. Setelah muncul tampilan seperti di atas, klik unduh kartu peserta, dan akan muncul tampilan sebagai berikut,


6. Setelah itu masukkan nomor peserta ujian anda, dan pilih tahun kelulusan, kemudian klik tombol simpan. Maka akan muncul tampilan seperti berikut,


7. Setelah muncul kalimat "Nomor peserta UN sudah disimpan" maka anda dapat mengunduh kartu SNMPTN dengan mengklik kolom hijau "Unduh kartu peserta SNMPTN".

8. Setelah 7 tahap diatas dilaksanakan dengan baik, maka anda telah menyelesaikan pengunduhan kartu SNMPTN, dan hasilnya sebagai berikut,



Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat membantu teman-teman yang akan mengunduh "Kartu Tanda Peserta SNMPTN".


Totalitas Hidup Kaffah

Assalamu'alaikum Wr. Wb


Bismillahhirrahmanirrahim

Alhamdulilah pada kesempatan kali ini saya masih diberikan umur sehat dan bisa berbagi pengetahuan kepada pembaca dan semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembacanya. Aaminn.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا ادۡخُلُوۡا فِى السِّلۡمِ کَآفَّة وَلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِ‌ؕ اِنَّهٗ لَـکُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ                                                           ‏

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (Qs. Al-Baqarah : 208)

Penjelasan : Umat islam diperintahkan agar memeluk agama islam secara penuh. penuh disini berarti umat islam harus menjalankan segala perintah dan larangan. sebagai contoh jika kita melaksanakan perintah agama namun dilain sisi kita juga melakukan apa yang dilarang oleh agama, maka kita disebut tidak masuk islam secara kaffah (keseluruhan). perumpamaan dilain dijelaskan dengan apabila kita memasak 10 kg daging sapi, kemudian daging itu kita campur dengan daging babi sedikit saja, maka daging sapi yang 10 kg itu menjadi haram. begitu pun dengan kita, jika kita masih sering melanggar perintahnya maka kita dapat disamakan dengan orang kafir.

kesimpulan : janganlah mencampurkan suatu yang halal dengan yang haram, karena yang deikit itu jika melanggar perintah Allah akan menjadikan yang banyak itu menjadi haram. 

Untuk itu umat islam yang beriman diperintahkan agar mengamalkan Qs. An-Nisa' : 59 


”Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An Nisaa : 59) 

Penjelasan : Ayat tersebut hanya diperintahkan bagi orang yang beriman, agar taat kepada Allah, Raul, dan Ulil Amri di antara umat muslim. Apabila umat islam sudah mengamalkan kandungan dari surat ini, maka sudah dipastikan akan selalu melakukan yang diperintahkan Allah tanpa melakukan apa yang dilanggarnya. karena orang yang beriman percaya bahwasannya apa yang dilakukannya selalu diawasi langsung oleh Allah Swt.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembacanya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb 

Pembicaraan antara Nabi Isa as dengan Iblis

Assalamu'alaikum Wr. Wb



Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang pembicaraan yang dilakukan oleh Nabi Isa as dengan Iblis.

Tercatat dalam sejarah bahwasannya ketika Nabi Isa as melihat Iblis, di hadapannya terdapat lima ekor keledai. Pada setiap keledai terdapat karung yang terikat.

Nabi Isa as bertanya kepada iblis, "Apa isi karung-karung ini ?"

Iblis menjawab , "Inilah karung-karung barang daganganku dan aku harus mencari pembeli karung-karung ini."
Nabi Isa bertanya kembali, " Dari jenis apakah isi karung-karung ini?"

Setan menjawab, "Salah satu isi dari karung-karung ini adalah kekejian dan kezaliman."

Nabi Isa bertanya, "Siapakah pembelinya?"

Setan berkata, "Sebagian para raja dan penguasa."

Nabi Isa bertanya, "Kemudian apa isi karung-karung yang lainnya?"

Setan menjawab, "Karung yang lain berisi permusuhan, hasud, dan nifaq."

Nabi Isa bertanya kembali, "Siapakah pembelinya?"

Setan menjawab, "Pembelinya adalah manusia yang tidak memiliki pemahaman dan kesadaran."

Nabi Isa bertanya kembali,  "Kemudian apa isi karung-karung yang lainnya?"

Setan menjawab, "Karung yang lain berisikan kesombongan dan ketamakan."

Nabi Isa bertanya kembali, "Siapakah pembelinya?"

Setan menjawab, "Pembelinya adalah sebagian para ulama."

Nabi Isa bertanya kembali, " Kemudian apa isi karung-karung yang lainnya?"

Setan menjawab, "Karung yang lain berisikan pengkhianatan. Dan pembelinya adalah para pekerja dan budak."

Nabi Isa bertanya kembali, " Kemudian apa isi karung yang terakhir?"

Setan menjawab, "Karung yang terakhir berisikan makar dan tipu daya, dan pembelinya adalah wanita."


Semoga tulisan ini bisa membuat pembaca menjadi sadar akan bahayanya sifat tercela dan mudah-mudahan pembaca bisa menjauhi sifat tercela tersebut. Aamiin....
Wassalamu'alaikum Wr.Wb