Dunia atau Akhirat ?

Sudah Seberapa Siap Bekalmu untuk Akhiratmu ?


Lokasi : Masjid Istiqlal (Jakarta)
Sahabat yang dirahmati Allah SWT.

Betapa banyak diantara manusia yang lupa daratan, betapa ramai manusia menjadi ingkar, betapa ramai manusia menjadi tidak bersyukur, betapa ramai manusia yang durhaka dan berkhianat.

Mereka melupakan tujuan sebenarnya ketika hidup didunia dan hanya mengejar kenikmatan dunia. Mereka tidak sadar bahwasannya dunia yang mereka kejar akan berakhir. Dunia yang sebenarnya tempat untuk mempersiapkan bekal kehidupan akhirat kini menjadi sia-sia, dunia yang diutamakan dan akhirat yang dinomor duakan.

Surah Ash-Shura, Verse 20 :

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ

"Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat."

Hikmah yang terkandung dalam QS.Ash-Shura, 20 adalah :
  1. Prinsip dasar Islam adalah berbuat dan bekerja untuk kehidupan dunia dan akhirat.
  2. Orang yang mendahulukan kepentingan akhirat lebih utama daripada orang yang mendahulukan kepentingan dunia.
Perumpaan lain diibaratkan dengan ayat diatas adalah dengan membandingkan antara padi dan rumput. Ketika kita menanam padi, sudah pasti akan tumbuh rumput disekitar padi yang kita tanam. Tetapi sebaliknya, jika kita menanam rumput, mustahil atau tidak akan mungkin akan tumbuh padi disekitar rumput yang kita tanam.

Begitupula dengan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Jika kita dalam hidup ini hanya mementingkan kehidupan dunia maka yang akan kita dapatkan hanyalah sedikit saja keuntungan dari kehidupan dunia ini. Akan tetapi jika kita memfokuskan diri untuk kepentingan akhirat, maka bukan hanya keuntungan akhirat saja yang akan kita dapatkan, tetapi keuntungan kehidupan duniapun akan kita dapatkan.

Oleh karena itu...

Apa yang sudah kita perbuat untuk kehidupan akhirat kita ?

Sudah sangat siap atau malah belum siap sama sekali ?

kalau belum siap, apa hal yang membuatmu menjadi terbengkalai untuk menyipkan bekalmu kelak ?

Apakah dunia ? atau harta ? atau bahkan wanita ?

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwasannya kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang sementara, kehidupan yang isinya hanyalah main-main dan senda gurau belaka.

Surah Al-Anaam, Verse 32:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ


"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"

Surah Al-Anaam, Verse 32:


وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ


"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"

Surah Muhammad, Verse 36:

إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِن تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ


"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu."

Kehidupan didunia merupakan permainan dan senda gurau. Adakalnya kita berada dijalur kemenangan ada pula kita berada dijalur kekalahan. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, susahnya merupakan kesengsaraan sementara.

Untuk itu, marilah kita berfikir ulang, kita renungkan kembali, apakah selama kita hidup di dunia ini kita lebih mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat atau malah kita terbengkalai dengan kehidupan dunia.

Ketahuilah wahai saudara-saudariku, bahwasannya tamu terdekat dan terakhir kita adalah maut. Maut datang kepada siapa saja dan kapan saja, tidak melihat sesorang itu masih  muda atau sudah tua.

Untuk itu, saya mengajak khususnya untuk diri saya sendiri dan umumnya kepada pembaca sekalian, supaya kita lebih fokus dan semangat lagi dalam mempersiapkan bekal kehidupan akhirat kita.

Think Again.

Muhasabah Diri

Lebih Banyak Perbuatan Dosa atau Perbuatan Pahala ?


Entah sudah berapa lama membuat malaikat disisi kiri bekerja lebih sering, daripada malaikat yang berada disisi kanan. Kemaksiatan terus dilakukan tanpa mempedulikan bagaimana akibat yang akan ditimbulkan.

Entah sudah berapa kali mengucap kata taubat, tapi hanya sekejap di ingat, kemudian diualngi lagi dan lagi. Sebenarnya diri ini sadar dan mengerti akan perbuatan dosa yang telah dilalui, namun mengapa sulit sekali untuk ditinggali.

Entah sampai kapan akan terus mendzolimi diri ini. Melakukan suatu dosa yang sudah jelas diketahui larangan dan azabnya.

Entah mengapa selalu ingin menampakkan diri ini suci dihadapan manusia, namun menghinakan dihadapan-Nya. Melakukan segala cara supaya dipandang hebat dan berhasil, namun tanpa disadari itu semua yang hanya akan menyeretnya kedalam neraka.

Apa kalian belum tahu, atau bahkan belum mengerti tentang semua ini...

Kemaksiatan dilakukan secara terang-terangan baik melalui pacaran maupun hal buruk lainnya.

Larangannya sudah jelas, namun kenapa masih terus langgar ?

Ataukah kalian malu jika harus terus berada dalam kesendirian ?

Bukankah kebersamaan dalam pacaran merupakan suatu jalan kemaksiatan.

Bukankah kemaksiatan akan menyeretmu kedalam suatu jalan kesesatan.

Bukankah kesesatan akan membawamu kedalam suatu jalan kehinaan.

Dan... Bukankah kehinaan akan mendorongmu kedalam jahannam.

Sadarlah wahai saudara dan saudariku...

Perintahnya sudah jelas, kenapa tidak dilakukan ?

Bukankah kesendirian dalam masa penantian merupakan suatu tuntunan.

Bukankah tuntunan itu yang seharusnya dilakukan, bukannya malah ditinggalkan.

Berpikirlah ulang wahai saudara dan saudariku...

Yaa Rabbi... Sejatinya Engkaulah yang maha membolak balikan hati, teguhkanlah hati kami ini atas agama-MU.

Ampunilah semua kesalahan kami Yaa Allah, baik yang kami berbuat secara disengaja maupun secara tidak disengaja.

Tunjukilah kami jalan lurusmu Yaa Allah.

Permudahkanlah kami dalam menjalankan segala perintahmu Yaa Allah.

Perkuatkanlah iman kami dalam menjauhi segala laranganmu Yaa Allah.

Hanya kepadamu kami meminta dan hanya kepadamulah kami memohon pertolongan.


Think Again.

Apa sih itu PJ ?

Menjadi Pejuang Jomblo bukan Peminta Pajak Jadian


Zaman sekarang memang aneh, banyak sekali perubahan yang menjerumuskan kepada kemaksiatan.

Salah satunya adalah Pacaran. Pacaran bukanlah hal yang aneh lagi di kalangan remaja-remaji Muslim, bahkan sudah banyak remaja-remaji muslim yang terjebak dengan perbuatan pacaran.

Bahkan yang lebih tragis lagi, pacaran sudah dianggap seperti suatu budaya yang diwajibkan.

Bagaimana tidak ?

Banyak sekali remaja-remaji yang melakukannya, bahkan tidak jarang diantara mereka melakukan perkelahian hanya untuk berebutan pasangan yang di minatinya.

Namun bukan itu yang akan saya bahas pada kesemempatan kali ini, tetapi saya akan membahas tentang apa itu "PJ."

sempat saya bingung tentang apa itu "PJ." Sepertinya kata itu sudah menjadi populer di kalangan remaja dan membuat saya penasaran untuk mencari tahu apa itu "PJ" yang sebenarnya.

Usut demi usut, akhirnya saya mengetahui juga tentang apa arti dari kata "PJ"

Ternyata "PJ" adalah "Pajak Jadian."
Sempat bertanya-tanya, apa yah maksudnya "Pajak Jadian itu ?"

Ternyata Pajak Jadian itu adalah suatu pajak yang di keluarkan oleh mereka yang baru saja berpacaran yang diberikan kepada teman dekatnya atau teman yang meminta pajak itu sendiri.

Jelas itu merupakan suatu hal yang aneh bahkan suatu hal yang di larang oleh agama.

Mereka yang meminta Pajak Jadian dari temannya yang berpacaran, secara tidak langsung sudah mendukung perbuatan maksiat itu di tegakkan. Oleh itu saya mengajak untuk merubah pengertian "PJ" itu sendiri.

Di rubah menjadi apa ?

Kita rubah PJ yang sebelumnya berarti Pajak Jadian menjadi Pejuang Jomblo.

Jadi... Jika kita melihat teman atau kerabat kita atau siapa saja yang melakukan perbuatan pacaran, segeralah kita menjadi Pejuang Jomblo. Tujuannya adalah kita mengingatkan mereka yang berpacaran akan akibat dan bahayanya perbuatan pacaran.

Kenapa hal ini yang di pilih ?

Hal ini di pilih karena bukankah manusia yang baik itu yang selalu mengajak temannya kepada jalan kebaikan, manusia yang selalu mengingatkan temannya ketika salah.

Think Again